“Betapa bahagianya dia!…Yaitu orang
yang mengingat kuburnya, kemudian ingat kepada RabbNya, orang yang selalu
mengoreksi diri, mensucikan hatinya, berbakti kepada kedua orang tuanya, orang
yang suka menangis meneteskan air matanya (karena takut kepada Allah) dan
dilanjutkan dengan sujud (orang yang memelihara shalatnya), ia bersegera menuju
masjid, rajin shalat malam, selalu memaafkan saudara-saudaranya dan mendo’akan
untuk mereka kebaikan serta menyalahkan dirinya, ia tidak lupa dengan wiridnya
(sesuai dengan tuntunan Rasulullah), maka betapa bahagianya dia…Hendaklah kita
semua menjadi orang itu.”
(Majalah Qiblati, rubrik Kisah,
vol.01 No. 09 1427H)